POLUSI UDARA TINGGI, AMANKAH BERSEPEDA?
Kesadaran meningkatkan gaya hidup sehat dan menekan konsumsi BBM semakin populer. Semakin banyak orang yang memilih bike to work (ke kantor dengan bersepeda) untuk berangkat ke kantor. Hanya saja, akhir-akhir ini banyak pertanyaan muncul mengingat tingginya polusi udara. Apakah polusi udara ini bisa mempengaruhi kesehatan para pesepeda?
Kualitas udara di Jakarta
Di berbagai media nasional sedang banyak diberitakan bahwa Jakarta memiliki polusi udara cukup tinggi. Indeks kualitas udara — Air Quality Index (AQI) dan polusi udara PM2.5 di Jakarta. Per 15 Agustus 2023, informasi data dari IQAir meneyebut polusi udara di jakarta tergolong “Tidak Sehat”. AQI = 159 dengan polutan utama PM2.5.Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 14.3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Dalam seminggu terakhir tingkat polusi udara di Jakarta tergolong Tidak Sehat. Dari AQAir merekomendasikan penggunaan masker.
Dari mana datangnya polusi udara di Jakarta?
Data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan, sumber polusi ibu kota terbagi menjadi empat, yakni transportasi darat (75%), pembangkit listrik dan pemanas (9%), pembakaran industri (8%), dan pembakaran domestik (8%).
Penelitian Tentang Polusi Udara dari Queensland University of Technology (QUT)
Penelitian menemukan bahwa bersepeda di tengah kendaraan bermotor tidak serta-merta membahayakan kondisi kesehatan. Beberapa penelitian sebelumnya memang menemukan efek negatif paparan polusi bagi kesehatan, terutama polusi dari gas buang kendaraan bermotor. Namun temuan dari penelitian menyebut, apabila dibarengi dengan aktifitas fisik yang intensif seperti bersepeda, efek berbahaya polusi bagi kesehatan tergolong kecil.
Seorang peneliti dari Queensland University of Technology (QUT), Tom Cole-Hunter ingin melihat dampak paparan dan volume polusi udara serta rute bersepeda terhadap kondisi kesehatan pegowes. Hasil temuannya cukup mengejutkan dan menggembirakan pegowes. “Kami menemukan bahwa bernafas di udara yang mengandung polusi kendaraan sepanjang jalan selama pagi dan sore hari hanya berdampak kecil bagi kesehatan pengendara sepeda,” dilansir The Conversation.
Meskipun dampak polusi terhadap kesehatan pesepeda tergolong ringan, Cole-Hunter tetap menyarankan agar pesepeda tidak gegabah terhadap polusi.Mencari rute yang lebih sedikit dilewati kendaraan bermotor tentu akan mengurangi jumlah partikel udara kotor yang dihirup.
Penelitian ini dilakukan selama tiga tahun di Brisbane, Australia dan akan dipresentasikan pada seminar untuk meraih gelar PhD sang peneliti di International Laboratory for Air Quality and Health (ILAQH) di Queensland University of Technology.
sumber: health.detik.com
Bagaimana Menyikapi Polusi Udara di Kotamu?
Meskipun penelitian di atas membuat kamu lebih lega, sebaiknya tetap waspada dan hindari resiko besarnya. Kenyataan yang ada, polusi udara yang tinggi telah menyebabkan beberapa orang sakit. Jika tidak diantisipasi dengan baik, maka kita dapat terserang berbagai penyakit. Beberapa penelitian lokal di Indonesia pun menunjukkan polusi udara berhubungan dengan masalah kesehatan paru seperti penurunan fungsi paru (21% sampai 24%), asma (1,3%), PPOK (prevalensi 6,3% pada bukan perokok), dan kanker paru (4% dari kasus kanker paru).
Jadi apapun alasannya, jika bersepeda sangatlah penting buatmu, pastikan kamu telah melakukan tindakan ansitipasi menghindari dampak polusi udara yang lebih besar.
Tips Bersepeda Dalam Situasi Kota dengan Polusi Udara Tinggi
Bersepeda di lingkungan yang berpolusi memang bisa menjadi tantangan, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, kamu masih bisa menikmati aktivitas bersepeda secara aman dan nyaman. Berikut adalah beberapa tips untuk tetap bersepeda meskipun polusi udara meningkat:
- Pilih Waktu yang Tepat: Hindari bersepeda pada waktu-waktu di mana polusi udara paling tinggi, seperti pagi hari atau sore hari saat lalu lintas sedang padat. Cobalah untuk bersepeda saat udara lebih segar, seperti dini hari atau larut malam.
- Gunakan Masker: Gunakan masker khusus yang dirancang untuk melindungi paru-paru dari partikel-partikel polusi udara. Pilih masker dengan tingkat perlindungan yang sesuai dengan tingkat polusi di area tempat kamu bersepeda.
- Pilih Rute yang Tepat: Pilih rute bersepeda yang menghindari jalan-jalan besar dengan lalu lintas padat. Cari rute alternatif yang melalui jalur sepeda atau jalan-jalan yang lebih tenang.
- Gunakan Sepeda yang Tepat: Gunakan sepeda yang nyaman dan sesuai dengan kebutuhan perjalanan kamu. Sepeda lipat atau sepeda hybrid dengan ban lebih lebar bisa menjadi pilihan yang baik untuk mengatasi medan yang beragam.
- Kenakan Pakaian yang Tepat: Kenakan pakaian yang nyaman dan sesuai dengan cuaca. Pilih pakaian yang melindungi tubuh dari polusi udara dan sinar matahari langsung.
- Hindari Aktivitas Fisik Intensif: Jika tingkat polusi udara sangat tinggi, hindari bersepeda dengan intensitas fisik yang tinggi. Kurangi kecepatan dan bersepeda dengan ritme yang santai.
- Lindungi Mata dan Kulit: Kenakan kacamata pelindung mata untuk melindungi mata dari partikel-partikel polusi. Juga, gunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari sinar matahari yang intens.
- Istirahat Secukupnya: Jika kamu merasa sesak napas atau tidak nyaman selama perjalanan, segera berhenti dan istirahat. Jangan memaksakan diri jika kondisi udara tidak memungkinkan.
- Pantau Kualitas Udara: Ikuti perkembangan kualitas udara di wilayah tempat kamu bersepeda. Beberapa aplikasi atau situs web dapat memberi informasi tentang tingkat polusi udara saat ini.
- Perhatikan Kesehatan Kamu: Jika kamu memiliki riwayat masalah pernapasan atau sensitivitas terhadap polusi udara, konsultasikan dengan dokter sebelum bersepeda di area yang berpolusi.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu masih dapat menikmati manfaat bersepeda di Jakarta tanpa mengorbankan kesehatan kamu. Tetaplah berpedoman pada kesehatan dan kenyamanan kamu saat memutuskan untuk bersepeda di kondisi lingkungan yang berpolusi. Jangan paksakan diri, pantau kondisi polusi udara di kotamu.
Baca Juga: